MBTI TEST, BERGUNA NGGAK SIH DI PEKERJAAN?

Hi everyone. Tulisan kali ini agak beda sama tulisanku biasanya. Bukan berupa review makanan, review produk ataupun event report. Tapi ini lebih kaya.. Brainstorming mungkin? :D. Dan ini kayanya pertama kalinya aku buat tulisan sejenis ini. So please, bear with me hahahah.

Kalau melihat judul diatas, MBTI, mungkin udah ada yang tahu, tapi mungkin ada juga yang baru dengar dan bertanya- tanya, MBTI tuh apa sih? . MBTI, atau Myers Bigg Type Indicator adalah psikotes yang dirancang untuk mengukur preferensi psikologis dalam membuat keputusan. Tes ini meliputi tes untuk mengukur kecerdasan individu, bakat dan tipe kepribadian seseorang. 

picture taken from : https://www.16personalities.com/


Tes nya bisa dicoba secara gratis disini: https://www.16personalities.com/free-personality-test. Disana akan ada beberapa pilihan statement yang harus kalian pilih, yang paling mendekati kepribadian kalian dalam membuat suatu keputusan penting.

Awalnya aku juga sempet mikir, ini tes apaan sih. Ga jelas banget :)) dan kayanya bakal useless. Karena sebelum aku tau gunanya apa, aku merasa tes ini ngga ada korelasinya sama pekerjaan yang aku lakukan. Sampai suatu hari, aku lagi (sejenis) appraisal di kantor tempat aku bekerja dulu, dan ditanya sama team leader ku, kalau aku tau ngga MBTI aku apa. Trus ya aku jawab aja nggak (dengan nada ga perduli). But, being the curious cat that i am, aku balik nanya, emang MBTI itu apa ? dan gunanya apa?.

Jawaban dari team leaderku adalah, MBTI itu berguna kalo kamu mau jadi manager atau kerja di lingkungan dengan kultur yang sangat beragam. Dan juga bergabung di suatu komunitas dan organisasi.  Dengan MBTI kamu juga (at the end of the day) jadi bisa menebak (at least aku sekarang bisa banget nebak) kepribadian orang lain setelah 30 menit ngobrol. Ya.. kalopun meleset cuma dikit lah.. Namanya juga tebak-tebakan LOL.

Dan, kalo bisa nebak kepribadian orang itu, menurutku berguna banget sih buat yang kerjanya di bidang Sales dan Marketing, PR atau Bussiness Development. Secara kan, harus ketemu banyak orang, bernegosiasi dan juga close deals. Kalo ngga bisa baca kepribadian orang yang jadi klien ya, gimana caranya mau close deals kan?.

Tapi tentunya, sebelum akhirnya bisa sampai di tahap itu, aku banyak baca dan juga banyak liat hasil tes lain dan aku jadiin benchmark untuk melihat kepribadian orang disekelilingku. Intinya sih aku niat menghafalkan tipe- tipe kepribadian yang disebutkan di MBTI test :p. Dan.. Dari tes MBTI ini juga, aku sadar kalo aku paling cocok bekerjasama dalam team dengan tipe kepribadian INTJ (My husband is INTJ), ESTJ, INTP, ESFJ (kepribadian  ini cukup baperan. tapi entah kenapa cocok- cocok aja sih), dan ESTP (Mostly are T = Thinking. Logical Person).

Nah kalo paling ga cocok sama yang mana?.

Sama yang ini =  ENFP (sorry ya buat yang ENFP :p) Here's why :


picture taken from : https://www.16personalities.com/enfp-friends


Perlu diperjelas? Karena ENFP b a p e r a n (F = Feeler. Dalam berpikir dan memutuskan sesuatu lebih didominasi perasaan dibandingkan logikanya. Logika nomor dua deh. Dan hampir seluruh kepribadian yang ada F nya, pasti baper). Ya sebenernya nggak semua ENFP baperan kelas berat sih. Ada juga yang bapernya normal, jadi cocok- cocok aja temenan dan kerja bareng sama aku. Tapi literally, sama 60% ENFP aku ga cocok. Pasti ujung- ujungnya either berantem, atau ya aku nya jaga jarak aja. hahahaha. 

Setelah ini pasti ada yang nanya, MBTI ku sendiri sebenernya apa. Kok kesannya ga pernah baper :)). Jadi, aku juga mau kasih tau, kalo MBTI itu bisa berubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang akhir- akhir ini kamu alami sendiri. Maka itu, MBTI ku bisa berubah dari ENTJ (by default, 95% tiap test MBTI hasilnya ini) ke ESTJ (pernah 2x hasil test nya jadi ini) tergantung situasi dan keadaan apa yang sedang aku hadapi  atau alami saat itu. Kesimpulannya adalah, aku logic. Hampir nggak pernah baperan. Jadi kalo deket- deket (kerja, temenan) sama yang baperan berat, aku sakit kepala :D.

Nah, sekarang ke inti dari judul tulisan diatas. MBTI sebetulnya segitu bergunanya atau ngga sih dipekerjaan? Jawabanku, kalau kalian sering bertemu orang di bidang pekerjaan yang kalian lakukan jelas akan sangat berguna. Apalagi kalau kalian di posisi manajerial, dimana kalian harus bisa menjadi team leader yang baik untuk team kalian. Dengan kemampuan membaca MBTI yang baik dijamin bisa menghindari konflik dan drama yang gak penting. 

Contohnya aku, ENTJ harus kerjasama sama INTJ. Aku tau kalo INTJ itu introvert beda dengan aku yang Extrovert, tapi secara kepribadian hampir mirip sama aku. Jadi dalam bekerja, ya aku nggak akan terlalu bertanya tentang personal life dia (karena dia introvert, aku gak mau dia merasa nggak nyaman), dan lebih fokus ke hal- hal yang harus diselesaikan.

Atau, saat aku bekerja sama tipe kepribadian yang INTP. Sebagai ENTJ aku adalah orang yang hobi banget bikin planning atau perencanaan. Nggak hanya plan A-B tapi bisa sampai E. I know exactly what i'm going to do the moment i open my eyes until i'm going back to sleep at night. Sedangkan INTP adalah orang yang kurang suka bikin planning. Jadi kalo kerja dengan tipe INTP biasanya aku menawarkan untuk bagian yang bikin planning supaya apapun yang berjalan tetap efektif :p.

And i'm going to tell you one thing, leading team is hard especially for ENTJ like moi (well, maybe not all ENTJ feel the same). Why? because again, i'm very logic, like 90% very logical in making decision and also, very perfectionist and efficient hahahaha. This is why most people call me heartless woman, and i don't actually give a sh*t sih :p.

Jadi intinya, kalo ngeliat orang ngga logis dan bawaannya baperan, nggak gercep, kerjanya ga fokus, banyak mengawang (kebanyakan ngide tapi ga dieksekusi idenya), pasti tanduk ku akan langsung keluar. WHICH IS BAD for a leader hahahaha. Jadi ya aku lagi banyak- banyak baca literatur tentang how to be a good leader, dan lebih berusaha memakai perasaan dalam berpikir :p, jadi someday kalau disuruh jadi team leader ya bisa lebih baik dan yang terpenting, mencegah penuaan dini karena gampang marah :)).

Tapi, kalo hasil tes MBTI dijadikan benchmark untuk menerima atau menolak orang untuk masuk ke suatu perusahaan sih menurutku kurang tepat. Karena IMHO, semua tipe kepribadian itu bisa kerja sesuai dengan minat dan bakat mereka, hanya yang penting harus bisa kerjasama dalam team. Karena aku pernah dengar salah satu temanku ditolak masuk ke perusahaan besar karena tes MBTI ini. Which is for me, quite funny :p.

Sekian dulu tulisan dariku mengenai MBTI. Kedepannya kayanya aku bakal menulis hal- hal yang menurutku menarik sebagai selingan diantara review produk dan event report yang aku kunjungi jadi siap- siap ya!. And one more thing, untuk yang mau cari tau secara detail tentang perbedaan tipe kepribadian menurut MBTI test, bisa di cek disini ya : https://www.16personalities.com/personality-types. 

Peace out!



Comments

  1. Jangan percaya 16personalities test kak, mending Jungian Typology aja dulu. 16personalities itu metode nya salah banget. Ini malah ngikutin big five tapi tanpa klasifikasi lebih spesifik. Jungian typology lebih spesifik deskripsiin introversion extroversion soalnya mengacu ke 4 dimensi yaitu Feeling (Fe,Fi), Thinking (Te,Ti),Intuition (Ni,Ne) dan Sensation (Si, Se). Deskripsinya judging dan perceiving nya sendiri pun juga banyak kecacatannya. Soalnya ga semua INTJ INFJ mengatur dunia luar juga mereka juga teroganisir didalam kepala mereka. Kalo mau info lebih lanjut, reply saya atau bisa cek di personalityjunkie.com ato keys2cognition

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah meninggalkan komentar! Saya membaca dan membalas semua komentar yang ditinggalkan disini. Mohon maaf, untuk komentar yang memiliki link hidup, bernada melecehkan dan mengandung unsur SARA, akan saya hapus seketika.

Popular Posts