CONNECT 2019 EVENT : An Eye Opener For Digital Marketing Enthusiast
Hai Lovely Readers,
Aku mau cerita nih tentang pengalamanku mengikuti CONNECT
2019, bersama Bloggercrony community. CONNECT adalah ajang konferensi dan eksibisi yang diselenggarakan oleh
Traya, penyelenggara pameran yang sudah pengalaman bertahun-tahun
dalam bidangnya,
bersama Kitatama,
sebuah event
management
yang
fokus pada konferensi teknologi dan transformasi digital UKM.
Informasi
mengenai CONNECT 2019 bisa dilihat di https://connectindonesia.id/.
Di event CONNECT 2019 kali ini, aku hadir di hari kedua, tanggal
31 Oktober 2019, di Jakarta Convention Center, Senayan bersama teman- teman dari Bloggercrony yang lain. Di setiap harinya, pembicara di CONNECT 2019 tentunya berbeda- beda. Kebetulan aku menghadiri 2 kelas CONNECT di hari kedua. Yang pertama adalah, Synergistic
Collaboration among Corporates, Startups, SMEs, & Government. Kelas ini diisi oleh Agung
Bezharie (Co-Founder/CEO Warung Pintar), Hery
Sofiaji (AVP Micro Development and Agent Banking Group Bank Mandiri dan Joddy
Hernady (EVP Digital & Next Business Telkom Group).
Dalam kelas yang berdurasi selama 1 jam ini, Agung Bezharie menyampaikan bahwa, (Warung
Pintar) lahir berangkat dari statistik bahwa dari UMKM
di seluruh Indonesia yang sejumlah 60jt, 90%-nya adalah usaha mikro.
Warpin melihat peluang untuk meningkatkan performance usaha mikro tersebut melalui pembukaan akses.
Kemudian, Hery Sofiaji menyampaikan, Bank
Mandiri telah menyalurkan kredit lebih dari Rp 150 triliun kepada
UMKM, 47 triliun di antaranya potensial diberikan kepada UMKM yang
bersifat digital. Selain
ikut memodali UMKM atau startup, Bank Mandiri juga terjun ke dalam
industri fintech
lending,
dengan cara melakukan “co-opetition”, kompetisi dalam kooperasi,
dengan fintech lain. Jadi, kehadiran fintech bagi Bank Mandiri tak
dipandang semata-mata sebagai kompetitor yang tidak bisa diajak
bekerja sama.
Kemudian Joddy
Hernady menambahkan, Telkom
yang juga telah dikenal sebagai perusahaan berlatarbelakang teknologi
digital juga telah membangun lebih dari 50 unit Rumah Kreatif BUMN.
Dalam meuwujudkan visi untuk menjadi salah satu lokomotif
pengembangan ekonomi digital, Telkom berkiprah melalui berbagai
program, salah satunya melalui program inkubator bisnis “Indigo”
dan digital valley di 4 kota di Indonesia. Melalui program inkubasi
ini, diberikan bantuan pendanaan dan akses pasar kepada para startup
binaan. Menurut JOddy Hernady, dalam perkembangannya, kualitas startup sangat variatif
sehingga dibutuhkan asistensi yang lebih intens. Untuk itu dibangun
DILO di berbagai tempat di seluruh Indonesia.
Berikutnya, saya mengikuti kelas selanjutnya, yaitu Right
Step in Starting Digital Business. Kelas kedua ini diisi oleh Ridho
Khusnul Fadhil (CEO Humblezing) dan Fariz
Egia Gamal (Owner Mister Brewok). Kedua enterpreneur ini menyatakan bahwa, Untuk
memulai berbisnis dalam menyongsong ekonomi digital, orang tak perlu
lagi sendirian memikirkan aspek teknologi. Sudah banyak platform dan
penyedia teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis,
layanan, atau aplikasi yang makin mudah digunakan.
Dari Humblezing, mereka tetap melakukan promo di media sosial, seperti Facebook dan
Instagram. Dan menjadikan ads
di medsos sebagai pelengkap saja, karena yang lebih penting
lagi adalah engagement
dengan customer. Sedangkan Owner Mister Brewok menyatakan, selain retensi loyal customer, akuisisi
customer baru sangat penting, dan harus tetap menyisihkan budget untuk
promote di media sosial. Hal ini cukup relatable dengan aku yang saat ini berprofresi sebagai full time blogger, yang banyak menggunakan blog dan instagram juga facebook sebagai media promosi.
Intinya, acara connect ini menurutku sangat membantu dalam memberikan insight mengenai marketing dan collaboration di era digital saat ini. Tidak hanya bagi enterpreneur, namun bagi mahasiswi S2 seperti aku tentu saja sangat terbantu dengan insight-insight yang diberikan. Termasuk juga dengan informasi lengkap di sesi kedua mengenai instagram dan facebook ads yang langsung aku praktekkan dirumah.
Awalnya aku berpikir kalau Ads ini, tidak menghasilkan engagement organic, dan akan buang- buang biaya saja. Akan tetapi setelah praktek, ternyata anggapanku selama ini salah. Karena hasil dari ads tersebut menurutku tetap organic dan juga engagement yang dihasilkan sangat baik, tergantung dengan berapa budget yang kita sisihkan perharinya.
Awalnya aku berpikir kalau Ads ini, tidak menghasilkan engagement organic, dan akan buang- buang biaya saja. Akan tetapi setelah praktek, ternyata anggapanku selama ini salah. Karena hasil dari ads tersebut menurutku tetap organic dan juga engagement yang dihasilkan sangat baik, tergantung dengan berapa budget yang kita sisihkan perharinya.
Terimakasih banyak untuk Bloggercrony yang sudah mengundang aku untuk ikut di acara ini. Tentunya jika ada acara serupa, aku sangat tertarik untuk ikutan lagi! :D.
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah meninggalkan komentar! Saya membaca dan membalas semua komentar yang ditinggalkan disini. Mohon maaf, untuk komentar yang memiliki link hidup, bernada melecehkan dan mengandung unsur SARA, akan saya hapus seketika.